- Masih Ada Alasan Untuk Takut Karena GerhanaPosted 3 months ago
- Kisah Pohon yang BersuaraPosted 6 months ago
- Berkaca dari Kekhusyukan MerekaPosted 6 months ago
- Sholehkanlah Juga Anak Tetangga AndaPosted 7 months ago
- Ketika Aplikasi Halo Polisi Gagalkan Percobaan Penculikan AnakPosted 1 year ago
- Perlintasan Kereta di Kolong Fly Over Tanjung Barat Akan DitutupPosted 1 year ago
- Belajar Ikhlas dari Aplikasi GPSPosted 1 year ago
- Rangkaian Doa di Kala Hujan dan Cuaca BurukPosted 1 year ago
- Obat dan Pencegahan KeputihanPosted 1 year ago
- Saat Rasulullah Melihat Langit yang GelapPosted 1 year ago
BBM Naik, Cicilan Rumah Pun Mengikuti

Bersiaplah untuk menghadapi imbas kenaikan harga BBM. Terutama cicilan rumah Anda. BI sedang mempertimbangkan menaikkan suku bunga untuk menahan laju inflasi akibat kenaikan harga BBM. Untuk Anda yang menyicil KPR dengan bunga float, tentu cicilan rumah Anda akan meningkat. Untuk Anda yang hendak membeli rumah, bersiaplah hadapi cicilan yang agak berat.
Berdasaran keterangan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, kenaikan harga bensin dan solar akan membuat inflasi tahunan naik 2% menjadi 7,3%.
Kemarin, Bank Indonesia (BI) telah meningkatkan bunga acuan (BI rate) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 7,75 persen. Kenaikan ini merupakan respons BI atas kenaikan harga BBM sebesar Rp 2.000 per liter. Akhirnya, BI rate pun berada di level tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Ketua Perhimpunan Bank Bank Nasional (Perbanas) Sulsel, Andrew Wong Jaya, mengungkapkan harapannya agar kenaikan suku bunga tidak terlalu tinggi.
“Untuk mengimbangi inflasi akibat kenaikan BBM, Biasanya, BI Rate pun naik. Namun kami dari pihak perbankan berharap kenaikannya tidak lebih dari 25 basis poin (bp) atau 0.25. Hal dimaksudkan agar agar tidak terlalu membebani dunia usaha,” ujarnya seperti dikutip tribunnews.
Kepala ekonom Mandiri Sekuritas, Aldian Taloputra, menilai suku bunga acuan atau BI rate perlu dinaikkan 25 basis poin untuk menahan laju inflasi.
“Ini menunjukan komitmen BI untuk mengantisipasi ekspektasi inflasi,” terangnya seperti dikutip BBC Indonesia.
“Sebetulnya suku bunga acuan sekarang sudah relatif tinggi, tetapi yang kita takutkan ekspektasi inflasi menjadi lebih besar karena kenaikan harga BBM bertepatan dengan kenaikan listrik dan elpiji,” tambahnya.